Cari Blog Ini

Senin, 14 Juni 2010

Pemanfaatan Hasil Hutan Non Kayu Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat di Sekitar Kawasan Konservasi : Lebah Madu

Taman Nasional Kutai merupakan bagian dari alam Indonesia yang kaya, hamparan hutan tropis dataran rendah yang merupakan megabiodiversity dan laboratorium raksasa yang menyimpan misteri ilmu pengetahuan yang belum terungkap. Tidak hanya dari sisi ilmu pengetahuan tetapi banyak juga potensi di TN Kutai yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Kebanyakan masyarakat yang bermukim dan yang berada di sekitar kawasan TN Kutai masih menganggap TN Kutai hanya memberi keuntungan jikalau didalamnya terdapat kayu / log yang dapat di jual dan memberikan keuntungan ekonomis baginya. Ketika Kayu / Log tersebut habis maka habislah riwayat dari TN Kutai, padahal hutan bukan hanya kayu tetapi juga ada hasil lainnya yaitu Hasil Hutan Bukan Kayu (HHNK).
Salah satu potensi HHBK yang dapat dikembangkan di TN Kutai adalah budidaya lebah madu. Berdasarkan penelitian alam Indonesia kaya akan berbagai jenis tumbuhan sebagai sumber pakan lebah madu. Dari sekitar 250.000 spesies tumbuhan berbunga di dunia, terdapat sekitar 25.000 tumbuhan berbunga yang ada di Indonesia dan sebagian besar merupakan pakan bagi lebah madu yang dapat menunjang budidaya lebah madu. Lebah madu lokal Indonesia, baik apis dorsata maupun Apis cerana telah lama dikenal sebagai salah satu sumber mata pencaharian bagi sebagian masyarakat di Indonesia.
Pembudidayaan lebah lokal (Apis cerana) biasanya dilaksanakan secara tradisional oleh masyarakat pedesaan sebagai kegiatan sampingan masyarakat sejak lama dengan menggunakan glodog atau batang kelapa, atau jenis kayu lainnya yang dibuat sedemikian rupa berbentuk silindris didalamnya berongga sebagai tempat kehidupan lebah.
Lebah Madu Lokal
Species lebah madu lokal yang hidup di Kalimantan dan selalu diambil madunya oleh masyarakat adalah Apis dorsata dan Apis cerana, yang merupakan jenis lebah madu daerah tropis. Apis cerana banyak ditemukan di berbagai daerah di Indonesia termasuk Kalimantan, sehingga madunya dapat diperoleh di alam secara mudah. Apis cerana membuat sarang di dalam gua-gua, lubang tanah, batu maupun pada batang pohon. Sejakl dulu Apis cerana telah dimanfaatkan sebagai penghasil madu dan lilin.
Apis dorsata dikenal sebagai lebah madu rimba atau madu hutan, sarangnya di bentuk menggantung pada cabang pepohonan maupun pada batuan terjal.


Habitat Lebah Madu Lokal
Lebah madu termasuk golongan serangga berdarah dingin. Oleh karena itu, sangat di pengaruhi oleh perubahan suhu udara di sekitarnya. Suhu dibawah 10oC mengakibatkan urat sayapnya menjadi lemah sehingga tidak bisa terbang. Pada suhu 5o C lebah sudah tidak dapat berjalan lagi dan kelanjutan hidupnya sudah mulai terancam. Pada suhu di atas 10oC lebah mulai aktif kegiatannya meningkat dengan kenikan suhu. Mereka mulai beterbangan kemana-mana mencari nektar dan tepung sari bunga. Pada suhu 33oC-35oC ratu telah mulai aktif bertelur, dan pada suhu 35oC atau lebih sedikit, kegiatan lebah karyawan membuat lilin dan sarang akan lebih meningkat (Rismunandar,1990).
Lebah Apis cerana memiliki tempat bersarang pada tempat-tempat yang tertutup dan gelap seperti didalam gua, terowongan, batu karang dan lubang-lubang pohon dan lubang batu. Sarangnya terdiri dari bebrapa sisiran yang tersusun sejajar dan berjarak sama. Apis cerana sifatnya suka berpindah-pindah tempat dan memiliki kemampuan beradaptasi terhadap lingkungannya. Meskipun terjadi perubahan iklim secara mendadak, jenis lebah ini masih bisa bertahan. Pada musim dingin mereka tidak aktif keluar sarang, tetapi ketika musim semi para lebah jenis Apis cerana sangat rajin mencari nektar sepanjang hari (Marhiyanto, 1999).
Pakan Lebah Madu
Sumber pakan lebah madu adalah tanaman yang meliputi tanaman buah-buahan, tanaman sayur-sayuran, tanaman hias, tanaman pangan, tanaman perkebunan dan tanaman kehutanan. Bunga-bunga dari tanaman-tanaman tersebut mengandung nektar dan tepung sari bunga (pollen).
1. Nektar
Nektar adalah suatu senyawa kompleks yang dihasilkan oleh kelenjar “ Necterifier” tanaman dalam bentuk larutan dengan konsentrasi yang bervariasi. Komponen utama dari nektar adalah sukrosa, fruktosa, dan glukosa. Disamping itu, dalam nektar terdapat zat-zat gula lainnya seperti maltosa, melibiosa, ratinosa, serta turunan karbohidrat lain.
Zat-zat lain yang juga terdapat namun jumlahnya sangat sedikit yaitu; asam-asam organik, resin, protein, garam dan mineral. Konsentrasi gula nektar bervariasi mulai dari 5 % sampai 70 % atau lebih tergantung dari keadaan iklimnya, jenis tanaman serta faktor lainnya. Nektar juga mengandung air dari 40 – 80 %.
2. Pollen (Tepung Sari)
Pollen atau tepung sari diperoleh dari bunga yang dihasilkan oleh antenna sebagai sel kelamin jantan tumbuhan. Pollen dimakan oleh lebah madu terutama sebagai sumber protein, lemak, karbohidrat dan serta sedikit mineral. Satu koloni lebah madu membutuhkan sekitar 50 kg pollen per tahun. Sekitar separuh dari pollen tersebut digunakan untuk makanan larva.

Produk Dari Lebah dan Manfaat
A. Madu
Madu mengandung berbagai jenis komponen yang sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Komponen yang dimaksud yaitu karbohidrat, asam amino, mineral, ensim, vitamin dan air.
Laporan penelitian di rumah sakit Uni Soviet telah membuktikan bahwa madu dapat menyembuhkan luka-luka pada usus dua belas jari, memperlancar peredaran darah dan dapat menormalkan komposisi darah.
Madu yang dioleskan pada luka bakar atau infeksi, menurut hasil penelitian dapat mengeringkan luka tersebut dalam waktu 10 hari. Diketahui pula bahwa madu dapat mengeluarkan glutathion dari luka sehingga mempercepat sembuhnya luka atau infeksi.
Laporan penelitian di rumah sakit Uni Soviet telah membuktikan bahwa madu dapat menyembuhkan luka-luka pada usus dua belas jari, memperlancar peredaran darah dan dapat menormalkan komposisi darah. Madu yang dioleskan pada luka bakar atau infeksi, menurut hasil penelitian dapat mengeringkan luka tersebut dalam waktu 10 hari. Diketahui pula bahwa madu dapat mengeluarkan glutathion dari luka sehingga mempercepat sembuhnya luka atau infeksi.
B. Royal Jelly
Royal jelly adalah salah satu jenis makanan yang baik dengan kandungan nutrisi yang sangat kompleks, bahkan lebih kompleks dibandingkan dengan makanan hewani lainnya. Seringkali royal jelly menjadi topik perbincangan hangat dikalangan kaum pria, terutama tentang manfaat dan khasiatnya dalam memelihara, menjaga kebugaran, serta meningkatkan vitalitas tubuh.
Dunia karbohidrat dan farmasi modern pun telah merekomendasikan royal jelli untuk pengobatan yang pertama kali oleh Prof. R. Chauvin dari University of Sarbone Perancis pada tahun 1922. Sejak saat itu royal jelly menjadi terkenal. Penggunaan royal jelly untuk pengobatan beberapa penyakit antara lain; asma, alergi, bronchitis, kejang-kejang dan impotensi. Selain itu, pemakaian royal jelly sebagai masker secara rutin menjelang tidur sangat membantu merawat kulit wajah dari gangguan jerawat.
C. Serbuk Sari (Bee Pollen)
Bee Pollen seringkali disebut sebagai intisari kehidupan karena kandungan nutrisinya sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh, terutama untuk membangun dan memperbaiki sel-sel tubuh. Bee pollen mengandung; 10 jenis asam amino, protein esensial, asam lemak esensial, 10 jenis mineral, vitamin A, B, C, D, dan E, hormon pertumbuhan, hormon reproduksi dan berbagai jenis alkaloid yang mempunyai khasiat dalam melakukan stabilitasi metabolisme sel dan pertumbuhan sel normal (regenerasi–rehabilitasi) pada umumnya. Seorang ilmuan Rusia mengandakan penelitian terhadap 200 orang yang berumur panjang di sekitar Kaokasehi Rusia. Dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa umur panjang berhubungan dengan bee pollen yang terdapat didalam madu yang selalu dokonsumsi. Selain itu bee pollen juga mempunyai khasiat antara lain; meningkatkan daya tahan tubuh, memperlambat proses penuaan, menurunkan kolesterol, memperlancar fungsi pencernaan dan mengobati asma.
D. Lem (Propolis)
Propolis adalah bahan perekat bersifat resin yang dikumpulkan lebah pekerja dari kuncup, kulit atau bagian lain dari tumbuhan. Dalam sarang, propolis digunakan oleh lebah pekerja untuk menutup celah-celah, mendempul retakan-retakan, memperkecil lubang dan menutup lubang. Susunan kimia propolis sangat kompleks antara lain mengandung zat aromatik, zat wangi dan mineral. Propolis sudah digunakan dalam berbagai obat jadi dari pabrik farmasi antara lain untuk luka dan tampal gigi. Hal ini sangat memingkinkan karena didalam propolis terdapat sifat antibiotik.
E. Lilin Lebah (Malam, Beeswax)
Dalam proses pembentukannya malam disekresikan oleh kelenjar lilin (wasx grands) yang terdapat pada bagian bawah dari perut lebah pekerja. Penggunaan malam tidak hanya terbatas pada bidang industri lilin saja, tetapi telah meluas pada industri-industri lainnya seperti industri kosmetika dan industri farmasi. Selain itu malam lebah yang sudah diproses juga dibutuhkan sebagai bahan untuk batik tradisional – modern.
F. Racun Lebah (Bee Venom)
Racun lebah (apitoxin) dihasilkan dari lebah pekerja. Apitoxin disekresikan oleh kelenjar racun dalam bentuk cairan bening dengan bau tajam, rasanya pahit dan pedas, aromanya spsifik serta cepat kering.Apitoxin mengandung senyawa-senyawa kimia antara lain; triptofan, kolin, gliserin, asam fosfat, asam falmitat, asam lemak, asam vitelin, apromin, peptida, ensim, hystamin, dan mellitin.Perkembangan penelitian modern membuktikan bahwa racun lebah dapat digunakan untuk pengobatan. Ada beberapa jenis penyakit yang dapat disembuhkan melalui sengatan lebah antara lain : penyakit neuritis, penyakit reumatik otot, penyakit asthma bronchial, penyakit pembuluh darah kapiler dan penyakit impoten.
Budidaya lebah
Budidaya lebah yang berjenis Apis cerana dapat dilakukan karena memiliki faktor yang menguntungkan, yaitu:
1. Apis cerana mudah didapatkan di daerah setempat.
2. Harga koloninya relatif murah.
3. Permodalan yang diperlukan untuk pemeliharaan Apis cerana lebih kecil.
4. Teknis budidaya lebah Apis cerana lebih sederhana.
5. Apis cerana resisten terhadap penyakit.
6. Budidaya Apis cerana mempunyai produktifitas madu dalam satu koloni yaitu 5 s/d 15 kg per tahun, sehingga pendapatan masyarakat sekitar hutan dapat bertambah atau meningkat. Madu dalam stup budidaya yang siap panen adalah madu dengan kadar air 20%.
Ciri-ciri sarang
Ciri-ciri sarang yang berisi madu siap panen (madu masak) adalah :
1. Sel-sel dalam sarang yang berisi madu sudah ditutup oleh lebah pekerja dengan menggunakan lapisan lilin.
2. Koloni lebah tidak terlalu giat lagi mencarui tepung sari dan nektar.
3. Lebah pekerja lebih memusatkan perhatian untuk menyimpan cairan madu ke tiap sel penelusuran sebagai cadangan pakan bagi anakan.
Pemanenan dilakukan dengan cara memotong sisiran sarang yang telah berisi madu. Dan madu dikeluarkan dari sisiran dengan cara manual (diperas).
Aspek Ekonomi
1. Apis dorsata
Volume madu yang dapat dipanen dari hasil berburu madu rimba adalah berkisar antara 20-150 botol per musim dengan harga Rp 20.000.- per botol. Sehingga pemburu lebah dapat memperoleh penghasilan tambahan antara Rp 400.000.- s/d 3.000.000.- per musim.
2. Apis cerana
Budidaya lebah Apis cerana rata-rata menghasilkan 1 s/d 5 botol per kotak (stup) dengan harga Rp 20.000.-/botol. Dengan demikian pembudidaya lebah dapat memperoleh penghasilan tambahan antara Rp 20.000.- s/d Rp 100.000.- per stup.

1 komentar:

  1. Dapat tambahan ilmu, artikelnya menarik sekali, pantas kandungan Madu Asli begitu besar manfaatnya. makasi ya

    BalasHapus