Cari Blog Ini

Minggu, 06 Juni 2010

Peranan Mangrove bagi kehidupan masyarakat pesisir

Mangrove adalah tanaman pepohonan atau komunitas tanaman yang hidup di antara laut dan daratan yang dipengaruhi oleh pasang surut. Hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di muara sungai, daerah pasang surut atau tepi laut. Tumbuhan mangrove bersifat unik karena merupakan gabungan dari ciri-ciri tumbuhan yang hidup di darat dan di laut. Beberapa jenis Mangrove yang terkenal :
1. Bakau (Rhizophora spp)
2. Api-api (Avicenia spp)
3. Pedada (Sonneratia spp0
4. Tancang (Brugueira spp)
Habitat mangrove seringkali ditemukan di tempat pertemuan antara muara sungai dan air laut yang kemudian menjadi pelindung daratan dari gelombang laut yang besar. Sungai mengalirkan air tawar untuk mangrove dan pada saat pasang, pohon mangrove dikelilingi oleh air garam atau air payau umumnya mangrove mempunyai sistem perakaran yang menonjol yang disebut akar nafas (pneumatofor). Sistem perakaran ini merupakan suatu cara adaptasi terhadap keadaan tanah yang miskin oksigen atau bahkan anaerob.
Hutan mangrove tumbuh subur dan luas di daerah delta dan aliran sungai yang besar dengan muara yang lebar. Di pantai yang tidak ada sungainya, daerah mangrovenya sempit. Indonesia merupakan tempat komunitas bakau terbaik dan terluas didunia lebih kurang 3,7 juta ha atau 21,8 dari luas bakau di dunia (17 juta ha). Luas hutan bakau Indonesia :
• Papua (35%)
• Kalimantan Timur (20,6%)
• Sumatra Selatan (9,6%)
• Propinsi lainnya kurang dari (6%)
Sementara ini wilayah pesisir didefinisikan sebagai wilayah dimana daratan berbatasan dengan laut. Batas wilayah pesisir di daratan ialah daerah-daerah yang tergenang air maupun yang tidak tergenang air dan masih dipengaruhi oleh proses-proses bahari seperti pasang surutnya laut, angin laut dan intrusi air laut, sedangkan batas wilayah pesisir di laut ialah daerah-daerah yang dipengaruhi oleh proses-proses alami di daratan seperti sedimentasi dan mengalirnya air tawar ke laut, serta daerah-daerah laut yang dipengaruhi oleh kegiatan-kegiatan manusia di daratan seperti penggundulan hutan dan pencemaran.
Di Taman Nasional Kutai luasan hutan Mangrove kurang lebih 5.272 Ha yang terbagi menjadi 2 yaitu 1.485 Ha hutan mangrove primer dan 3.786.23 Ha hutan Mangrove sekunder atau sekitar 2.66 % dari luas kawasan TN Kutai. Hutan mangrove memegang suatu peranan penting karena juga merupakan habitat bagi beberapa satwa liar yang diantaranya terancam punah, seperti Kuntul putih (Egretta alba), bekantan (Nasalis larvatus), wilwo (Mycteria cinerea), bubut hitam (Centropus nigrorufus), dan bangau tongtong (Leptoptilus javanicus), dan juga merupakan tempat persinggahan bagi burung-burung migran. Dua jenis yang disebutkan di awal adalah jenis yang terdapat di kawasan konservasi TN Kutai yaitu di pesisir pantai yang didominasi mangrove. Keberadaan dua jenis ini sangat bergantung pada bagaimana kita dapat menjaga kelestarian hutan mangrove yang kita miliki. Selain sebagai tempat hidup bagi satwa tertentu mangrove juga memiliki peranan penting bagi kehidupan masyarakat di pesisir laut, Bahkan hampir dapat dikatakan bahwa 80% kehidupan masyarakat pesisir bergantung pada keberadaan dan kelestarian hutan mangrove.

Manfaat Mangrove Bagi Manusia
Masyarakat daerah pantai umumnya mengetahui bahwa hutan mangrove sangat berguna dan dapat dimanfaatkan dalam berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pohon mangrove adalah pohon berkayu yang kuat dan berdaun lebat. Mulai dari bagian akar, kulit kayu, batang pohon, daun dan bunganya semua dapat dimanfaatkan manusia. Beberapa kegunaan pohon mangrove yang langsung dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari antara lain adalah:

1. Tempat Menambat Kapal
Daerah teluk yang terlidung seringkali dijadikan tempat berlabuh dan bertambatnya perahu. Dalam keadaan cuaca buruk pohon mangrove dapat dijadikan perlindungan dengan bagi perahu dan kapal dengan mengikatkannya pada batang pohon mangrove. Perlu diperhatikan agar cara tambat semacam ini tidak dijadikan kebiasaan karena dapat merusak batang pohon mangrove yang bersangkutan.

2. Bahan Pembuat Obat-obatan
Kulit batang pohonnya dapat dipakai untuk bahan pengawet dan obat-obatan. Macam-macam obat dapat dihasilkan dari tanaman mangrove. Campuran kulit batang beberapa species mangrove tertentu dapat dijadikan obat penyakit gatal atau peradangan pada kulit. Secara tradisional tanaman mangrove dipakai sebagai obat penawar gigitan ular, rematik, gangguan alat pencernaan dan lain-lain.
Getah sejenis pohon yang berasosiasi dengan mangrove (blind-your-eye mangrove) atau Excoecaria agallocha dapat menyebabkan kebutaan sementara bila kena mata, akan tetapi cairan getah ini mengandung cairan kimia yang dapat berguna untuk mengobati sakit akibat sengatan hewan laut.
Air buah dan kulit akar mangrove muda dapat dipakai mengusir nyamuk. Air buah tancang dapat dipakai sebagai pembersih mata. Kulit pohon tancang digunakan secara tradisional sebagai obat sakit perut dan menurunkan panas. Di Kambodia bahan ini dipakai sebagai penawar racun ikan, buah tancang dapat membersihkan mata, obat sakit kulit dan di India dipakai menghentikan pendarahan. Daun mangrove bila di masukkan dalam air bisa dipakai dalam penangkapan ikan sebagai bahan pembius yang memabukkan ikan (stupefied).

3. Bahan Pengawet
Buah pohon tancang dapat dijadikan bahan pewarna dan pengawet kain dan jaring dengan merendam dalam air rebusan buah tancang tersebut. Selain mengawetkan hasilnya juga pewarnaan menjadi coklat-merah sampai coklat tua, tergantung pekat dan lamanya merendam bahan. Pewarnaan ini banyak dipakai untuk produksi batik, untuk memperoleh pewarnaan jingga-coklat. Air rebusan kulit pohon tingi dipakai untuk mengawetkan bahan jaring payang oleh nelayan di daerah Labuhan, Banten.

4. Bahan Makanan
SECARA tradisional masyarakat pesisir dulunya sudah biasa mengonsumsi buah mangrove sebagai pengganti nasi. Ketika perekonomian Indonesia sedang sulit sekitar tahun 1963-1965, masyarakat terpaksa mengonsumsi buah mangrove untuk mengganjal perut karena tidak ada alternatif lain. Masyarakat yakin buah yang tumbuh liar di pesisir pantai ini bisa dimakan dan tidak memabukkan. Logikanya sangat sederhana, buah ini sering dimakan ulat dan ular pohon.
Mangrove jenis Avicennia alba serta Avicennia marina atau api-api lebih cocok untuk dibuat keripik karena ukurannya kecil seperti kacang kapri dan rasanya gurih serta renyah seperti emping melinjo. Adapun Rhizopora mucronata atau biasa disebut bakau perempuan yang tinggginya sekitar 70 sentimeter serta Rhizopora apiculata (bakau laki) yang tingginya sekitar 40 sentimeter, lebih cocok dibuat sayur asam karena rasanya segar.
Sonneratia alba yang disebut pedada atau perepat yang buahnya seperti granat nanas, lebih cocok untuk dibuat permen karena rasanya asam. Sedang Nypa frutican lebih cocok untuk dibuat kolak, Xylocarpus granatum atau boli lebih cocok untuk bedak.
Daunnya banyak mengandung protein. Daun muda pohon api-api dapat dimakan sebagai sayur atau lalapan. Daun-daun ini dapat dijadikan tambahan untuk pakan ternak. Bunga mangrove jenis api-api mengandung banyak nectar atau cairan yang oleh tawon dapat dikonversi menjadi madu yang berkualitas tinggi. Buahnya pahit tetapi bila memasaknya hati-hati dapat pula dimakan.

5. Sebagai sumber mata pencaharian bagi masyarakat
Secara tidak langsung Kepiting bakau, ikan dan udang juga merupakan salah satu sumber protein bagi masyarakat pesisir. Di TN Kutai sendiri pernah dilakukan pemberdayaan masyarakat melalui pembuatan krupuk kepiting Bakau bagi masyarakat Teluk Lombok. Selain itu keberadaan Hutan mangrove bagi masyarakat pesisir yang mayoritas pekerjaanya adalah nelayan sangat mempengaruhi hasil tangkapan, Wilayah yang memiliki hutan bakau yang baik biasanya terdapat berbagai jenis ikan tidak heran memang, karena di hutan bakau ini banyak terdapat mikroorganisme sebagai makan ikan2 besar.

6. Sebagai pelindung
Gugusan hutan mangrove yang terbentang di sepanjang pantai merupakan sebuah tembok alam yang paling kuat,murah dan praktis dalam menahan gempuran gelombang pasang yang dapat menyebabkan erosi dipantai. Vegetasi hutan bakau juga dapat melindungi bangunan, tanaman pertanian atau vegetasi alami dari kerusakan akibat badai atau angin yang bermuatan garam melalui proses filtrasi.
Hutan Mangrove sangat penting bagi kehidupan, sehingga wajar lah kiranya kita untuk mau ikut serta dalam menjaga kelestarian demi keberlangsungan hidup anak cucu kita kelak

2 komentar:

  1. Salam kenal. Salam MANGROVER! Apabila berminat, untuk mengetahui teknik rehabilitasi mangrove yang baik, silahkan menuju ke Jaringan KeSEMaTONLINE www.kesemat.undip.ac.id. Semangat MANGROVER!

    BalasHapus
  2. @kesemat:salam kenal juga,mksh atas info nya...salam mangrover

    BalasHapus