Cari Blog Ini

Selasa, 08 Juni 2010

Profil Resor Teluk Pandan taman nasional kutai

Teluk Pandan merupakan salah satu resor dari Seksi Pengelolaan Taman Nasional Kutai Wilayah I Sangatta yang terdapat dalam Organisasi Balai Taman Nasional Kutai, terbentuk berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.03/Menhut-II/2007 tanggal 1 Pebruari 2007 tentang organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksanaan Teknis Taman Nasional.
Adapun Mengenai Kondisi Umum Kawasan Resor Teluk Pandan adalah sebagai berikut :
1. Letak dan Luas Resor Teluk Pandan
Resor Teluk Pandan Terletak pada N 117.22⁰ sd 117.53⁰ dan E 0.14⁰ sd 0.37⁰. Resor terluas dari SPTN I Sangatta ini mempunyai luasan sekitar 45.967,13 Ha atau sekitar ± 23% dari luas Keseluruhan TN Kutai. Didalam Resor Teluk Pandan terdapat 3 desa yaitu Desa Martadinata, Desa Teluk Pandan dan Desa Kandolo serta 1 Kecamatan yaitu Kecamatan Teluk Pandan.
Sedangkan secara Administrasi Resor Teluk Pandan terletak pada:
Sebelah Utara berbatasan dengan Resor Sangkima
Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Makasar
Sebelah Selatan berbatasan dengan Hutan Lindung Bontang
Sebelah Barat berbatasan dengan SPTN Wilayah II Menamang
2. Topografi
Secara umum resor Teluk Pandan mempunyai topografi berbukit (bergelombang sedang sampai berat) dengan ketinggian tertinggi yang sempat di ukur oleh personil resor melalui GPS adalah 136 meter dpl (data tertinggi diambil ketika berada di bukit tundung mayang)
3. Sungai
Dengan keadaan topografi yang bergelombang dan Resor Teluk Pandan merupakan Hutan Hujan Dataran Rendah maka sudah sewajarnya bahwa di Resor Teluk Pandan mempunyai banyak aliran sungai dan anak-anak sungai.
4. Sarana dan Prasarana
Sarana Prasarana yang ada diresor Teluk Pandan adalah

NO SARANA PRASARANA JUMLAH
1
2
3
4
5
6 Kantor Resor
Pos Jaga Tanjung Limau
Pos Jaga Hutan Lindung
Pos Jaga Teluk Pandan
Menara Api
Motor Patroli 1
1
4
1
1
3
5. Potensi Resor Teluk Pandan
a. Type ekosistem :
Hutan Mangrove, Hutan Rawa air Tawar, Hutan Dipterocarpaceae Campuran, Hutan Kerangas, Hutan Tergenang apabila banjir
b. Fauna
Reptilia (buaya muara Crocodylus porosus, buaya senyulong Tomistoma schlegelii dan biawak Varanus salvator),
Mamalia, memiliki 80 jenis mamalia atau setara dengan separuh mamalia di borneo. Diantaranya adalah : Orang utan, bekantan, beruk, owa-owa, banteng, rusa sambar, kijang, kancil dan beruang madu masih dijumpai personil teluk pandan melalui jejak dan juga pertemuan langsung.
Burung, terdapat 330 jenis burung atau setara dengan 80 % burung yang ada di borneo. Sedangkan burung yang sering dijumpai secara langsung adalah : Enggang papan, raja udang, tiung, pecuk ular, bangau tong-tong, ayam hutan dan murai batu, gagak dll.
c. Potensi Alam
- Danau Air Asin, merupakan sebuah keajaiban. Mengalir dari punggung bukit disela-sela bebatuan dengan kandungan garam yang tinggi sehingga rasanya sangat asin. Merupakan sebuah daerah tempat minum satwa-satwa untuk memenuhi kekurangan mineral dan garam.
- Air Terjun, merupakan sebuah potensi wisata. Di Kalimantan Timur Khususnya daerah bontang dan Sangatta keberadaan air terjun dengan tinggi 6 M merupakan sebuah Fenomena alam yang jarang di jumpai.
- Goa ( Goa Walet, Goa kelelawar)
- Minyak Mentah (daerah yang mengeluarkan minyak yang berada didalam hutan biasanya dirawa-rawa)
Sayangnya untuk potensi wisata alam di kawasan resor Teluk Pandan saat ini belum dikelola secara professional hanya sebatas obrolan dari mulut ke mulut semata. Kawasan Resor Teluk Pandan yang dahulu sempat menjadi Primadona bagi masyarakat adalah obyek wisata Teluk Kaba yang saat ini tinggal menjadi sebuah kenangan. Dahulu sekitar tahun 1990-an di Obyek wisata Teluk Kaba kita dapat dengan mudah menemui berbagai macam satwa liar seperti Orangutan, Banteng, Rusa Sambar, Lutung, Bekantan dan jenis satwa lainnya serta berbagai jenis Flora dengan sebaran Pohon Dipterocarpaceae, Meranti, Ulin yang rapat dengan ukuran Raksasa.
Tapi saat ini kondisi tersebut sudah sangat jauh berbeda, dimulai pada era reformasi tahun 1997/1998 Permasalahan yang terjadi di TN Kutai khususnya Resor Teluk Pandan semakin kompleks. Di awali dengan Kebakaran hutan yang diakibatkan oleh musim kemarau panjang dan pembukaan lahan secara besar-besaran yang kemudian berlanjut dengan tidak adanya kepastian hukum pada waktu itu sehingga banyak masyarakat baik secara berkelompok maupun perorangan melakukan perambahan, perburuan liar, penebangan kayu illegal secara sporadis di dalam kawasan membuat kondisi TN Kutai jadi semakin memprihatinkan. Teluk Kaba pun bukan lagi sebuah tempat tujuan wisata yang mengundang decak kagum para wisatawan.
Seperti yang kita rasakan pada saat melintasi jalan poros Bontang - Sangatta saat ini, bila kita lihat kanan dan kiri jalan areal yang dahulunya rimbun dengan pepohonan berubah menjadi pemukiman penduduk dan kebun-kebun masyarakat. Bahkan diperkirakan 15 KM kanan kiri jalan Bontang Sangatta sudah merupakan areal garapan masyarakat. Keanekaragaman Hayati di kawasan Teluk Pandan sudah berkurang sangat drastis yang bukan tidak mungkin untuk beberapa spesies tumbuhan dan satwa akan menuju kepunahan jika tidak ada usaha untuk melestarikannya.
Mengembalikan keeksotisan TN Kutai seperti dulu memang terasa sangat sulit akan tetapi itu bukan alasan untuk tidak berbuat, karena sekecil apapun usaha kita untuk melestarikan TN Kutai itu akan bermanfaat untuk keberlangsungan mata rantai kehidupan kita bersama. Jangan Warisi Anak Cucu Kita Dengan Dongeng Dan Bencana, Tetapi Mari Kita Wariskan Untuk Mereka Sebuah Pusaka Yang Indah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar